Lab Teater Ciputat (LTC) merumuskan sebuah platform bernama Lab Indonesiana: Dapur LTC yang bersumber dari pengalaman praktik berteater seniman LTC selama dua dekade terakhir. Dapur dimaknai sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan makanan dan aktivitas memasak. Dapur menjadi tempat yang menentukan sehat atau tidaknya seseorang yang mengonsumsi makanan hasil olahan jurutama masak. Sejauh mana kebutuhan makan sebuah keluarga terpenuhi dan terkelola secara higienis dan bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya. Sebagaimana proses karya seni pertunjukan, para pelaku menyiapkan bahan sejak jauh hari sebelum diolah dan siap dihidangkan atau dipresentasikan di hadapan publik.
Rumusan platform ini distimulasi oleh Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek untuk menjadikannya sebagai salah satu metode dan pintu masuk pengembangan talenta teater Indonesia. Direktorat PTLK hadir untuk memastikan program pembinaan dan pengembangan seni di bagian hulu berlangsung kondusif dan progresif.
Program dikemas dalam semangat kemitraan dengan komunitas dan pelaku seni profesional yang berjangka panjang di bawah payung program Manajemen Talenta Nasional (MTN). Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2021 membawa amanat Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional (MTN) dan terancangnya Desain Besar MTN, berfokus pada tiga bidang talenta, satu di antaranya yaitu Seni Budaya. Pemilihan bidang tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Bidang Seni Pertunjukan dan Teater adalah satu dari lima bidang seni budaya yang diarahkan untuk menciptakan talenta unggul, berprestasi, dan berdampak secara nasional dan internasional. Oleh karena itu, Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK) Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek bekerja sama dengan Lab Teater Ciputat (LTC) untuk menjalankan amanat dan semangat tersebut dalam menjaring potensi talenta seni teater pada program “Lab Indonesiana: Dapur LTC”.
Lab Indonesiana: Dapur LTC merupakan program pelatihan teater, kelas penciptaan karya, presentasi karya, kolaborasi internasional dan lintas forum seni untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan kapasitas generasi muda teater Indonesia. Platform ini diinisiasi untuk menjadi bagian dari proses peningkatan kapasitas dan perluasan jejaring pelaku teater di tengah percepatan dan pesatnya perubahan zaman. Membersamai penciptaan karya peserta terpilih; mulai dari perencanaan produksi, pendampingan karya, mempertemukannya dengan berbagai stakeholder kesenian dalam presentasi karya yang terhubung dengan kerja jejaring produser seni pertunjukan Indonesia.
Lab Indonesiana: Dapur LTC hadir untuk membangun sinergi antara pelaku seni dengan berbagai profesi yang berbeda. Lab Indonesiana: Dapur LTC memfasilitasi dialog dan diskusi antar pelaku untuk membuahkan perspektif dan eksperimen baru dalam karya seni. Pertukaran ide dan pengalaman ini berperan dalam meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam penciptaan seni pertunjukan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Bentuk kegiatan trajectory Lab Indonesiana: Dapur LTC adalah Pelatihan “Menjadi Aktor Partisipatif”, kelas Bongkar Muat, kelas Napak Tilas dan kelas Jalin Karya. Dilanjutkan dengan presentasi karya peserta dari setiap kelas dalam format Mini Festival, berjudul: Buka Dapur. Dihadiri oleh seniman, kurator, praktisi, akademisi, produser, dan penyelenggara festival, baik dari dalam maupun luar negeri. Output dan target tahun 2024 akan dikembangkan dalam proyek pertunjukan kolaborasi internasional dan keikutsertaan peserta Lab Indonesiana: Dapur LTC dalam berbagai forum dan festival seni nasional – internasional pada tahun 2025 – 2026.
