Di samping kerja-kerja kultural yang langsung berkaitan dengan komunitas masyarakat tertentu, LTC memformulasi materi pelatihan teater untuk kalangan profesional. Yang bersumber dari proses pelatihan dan penciptaan karya LTC, serta pengalaman melatih dari program guru teateral di Federasi Teater Indonesia. Rumusan modul materi pelatihan itu diberi nama “To Be Main Actor” yang berdurasi selama tujuh hari. Materi dibagi dalam pengolahan potensi lima kesadaran manusia, antara lain kesadaran diri, kesadaran ruang dan lingkungan, kesadaran terhadap orang lain, kesadaran kreasi, dan kesadaran team work.
Perumusan dan penyelenggaraan pelatihan ini merupakan bagian dari cara LTC membumikan kembali teater dalam kehidupan masyarakat. LTC memandang bahwa masyarakat selayaknya memahami fungsi teater lebih dari sekedar hiburan/tontonan, karena sesungguhnya ia lahir dari masyarakat sebagai ungkapan keindahan dan jati dirinya. Pengalaman LTC selama sepuluh tahun berbagi metode pelatihan teater yang dikemas secara aplikatif, dinilai oleh banyak kalangan cukup efektif untuk meningkatkan potensi, menguatkan karakter, dan memotivasi kapasitas para profesional sebagai aktor di masing-masing ruang pengabdian dan lingkungan kerjanya.
